Kamis, 09 April 2015

Tekeliap dan Tekelede (Tertidur Sejenak dan Tersadar)

Tekeliap.....
Tertidur sejenak....
Cukup lama tak kusebutkan kata-kata ini. Kata-kata yang sesungguhnya sangat bermakna, dan sering menjadi semacam kegembiraan di kala lelah melanda. Lucu bagi sebagian orang yang membaca kata ini, utamanya bagi mereka yang tak berlatarbelakang Melayu Belitong. Kosa kata yang bagi sebagian orang terdengar aneh, namun sangat bermakna bila kita kaji lebih dalam.

Tekeliap...
Tertidur sejenak....
Laksana seorang manusia yang telah berjalan di muka bumi ini berhari-hari lamanya tanpa tidur yang nyata, mengejar dunia meski dengan rencana yang sematang kata, dan menasbihkan diri hingga ke puncak rasa. Puluhan jam mereka lewati, tetaplah tak kan berarti apa-apa bila tak sempat memejamkan mata walaupun hanya sekejap. Ribuan perjalanan jiwa berjiwa, kian bermakna kala rehat melanda, dan resah di jiwa tak kan dimaknai bila kita tidak memejamkan mata.

Tekeliap....
Tertidur sejenak....
Ibarat sebuah pelatihan hipnoterapi yang pernah kita saksikan atau ikuti, gelombang alfa dan tetha yang kita jalani, terbangun dari tidur yang singkat itulah yang kita tandai. Jalan-jalan kehidupan yang diungkapkan selama proses hipnoterapi, adalah penyadaran diri yang disengaja oleh kita saat menjalani. 

Tekeliap....
Tertidur sejenak....
Fenomena kehidupan kini tak lagi mudah dan murah bagi sebagian orang, makin memberatkan dan menyeret langkah kian terseok di penghujung harapan. Jelas sekali berbeda dengan mereka yang sempat dan menyempatkan diri untuk tertidur sesaat, melepaskan lelah dan resah yang telah dirasa, karena tidur sesaat adalah wujud kedalaman rasa lelah untuk kemudian bangkit dalam kegembiraan dan pengharapan, indah rasa, juga indah di penghujung masa.

sumber gambar : nahnujundullah.blogspot.com

Tekeliap.....
Tidur sesaat....
Kita pasti menginginkannya, kita pasti membutuhkannya, karena itulah saatnya kini kita mengelola dan melakukannya dengan kesadaran. Kesadaran untuk bisa hadir dan terus hadir dalam kegembiraan, keoptimisan, dan semangat mantap mengolah diri.

***
Tekelede....
Tersadar dalam kesadaran sepenuhnya.
Antah berantah pertempuran demi pertempuran selalu kita jalani, dari mulai perang pena di banyak media sosial, hingga perang fisik dan perang tatap serta saraf di alam nyata. Pertarungan demi pertarungan yang tak kian henti, perjuangan demi perjuangan yang kian melepas logika bernyali, dan pengalihan demi pengalihan opini yang kian tak kita yakini.

Tekelede.....
Terbangun dan tersadar....
Puluhan, ratusan, hingga ribuan hari kita berjuang. Jutaan tetes keringat telah kita tumpahkan, dan milyaran kata telah kita hamburkan. Mungkin semua masih jauh dari makna, mungkin semua juga masih jauh dari rasa, atau malah semua tak pernah mendekat dari bijak berencana.

Tekelede.....
Terbangun dengan kesadaran....
Kini kita membutuhkan kesadaran sepenuhnya. Kesadaran sebagai pribadi, kesadaran sebagai makhluk berjiwa, dan kesadaran sebagai manusia pemberi makna. 
Lantas makna apakah yang akan kita tandai? juga garis bawahi? atau ditebalkan dan diberi warna berbeda?

***
Tekeliap dan Tekelede.....
Kita kini kembali membutuhkannya dengan penuh kesadaran.
Kita melakukannya demi kebahagiaan.
Kita menasbihkannya untuk kehidupan.
Tidak hanya pada diriku, juga dirimu, apalagi kita, termasuk bangsa ini.

Mereka yang tertidur sejenak dan terbangun dengan kesadaran
Merekalah yang memberi makna dalam kehidupan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar