Kamis, 17 Mei 2012

Syair Keranjang Pempang # 3

Kering....
Keriput....
Gurat dahi terus berkerut
Kaki dan tangan makin mengeriput

Putih...
Mulus....
Tak sedikitpun hitam terbentang
Tak sebutirpun pasir menghadang
Hanyalah wajah putih berselimut rambut penuh uban

Pecah...
Kawahpun menganga...
Hitam tergores korengpun membekas
Varises menggumpal laksana gunung saling menggulung

Satu bermakna tunggal
Dua bermakna kekuatan
Bapak dan Umak terus setia
76 tahun sudah menghamba pada Sang Pencipta

Tetes keringat terus setia
Meski tetesan air mata sudah tertunda
Senyum merekah yang ia damba
Di sisa hidup penuh rencana

Hidup dan mati milik Sang Kuasa
Butiran air mataku tetap ada
Menatap wajah berjuta pahala
Mengantarkan diriku hingga tak bermuram durja

Tak tahu kapan maut menjelma
Meski 76 bermakna luar biasa...
Meski gurat sang maut telah kurasa...
Meski kesedihan datang tiada disangka...

Laksana nyanyian pohon kelapa
Putik dan buah jatuh tiada terencana
Semua sudah digariskan Sang Maha Bernyawa

Doa dan harap terus ditorehkan di dalam asa
Semoga kelak kita kan berjumpa pula
Dalam pelukan indah Sang Maha Bijaksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar