Rabu, 16 Mei 2012

Pucuk Karet, Ujian Kesombonganmu


“Nah itu dia maksudku Fath...lihatlah gagangnya berbahan dasar plastik bekas potongan pipa tebal yang mulus karena kuamplas. Beda sekali dengan gagang ketapelmu yang dari kayu kelebantui· yang tidak sama ukuran sisi kanan dan kirinya, gagangnyapun kasar tak pernah kau amplas dengan beling”.

“Karetnya rapi dan lentur karena aku ambil dari bekas karet ban dalam sepeda motor kik Mahidin. Sengaja aku minta pada beliau karena karet ban motor jauh lebih baik daripada karet ban sepeda,” lanjutnya.


“Tempat batu  ketapelnya aku pakai bekas kulit sepatu bola cik Usa yang tak dia pakai lagi. Lalu batunya untuk peluru sengaja aku siapkan lebih dulu. Aku pilih batu yang ukurannya sesuai, bentuknya agak bulat, dan beratnya sesuai. Jadi pas dilontarkan akan bagus lari arahnya,” lanjutnya lagi.

“Wah..hebat ini. Aku jadi tahu caranya. Artinya kalau ketapelku sudah sebagus punyamu, maka aku pasti akan menang dalam setiap pertandingan kan?”.

 “Oh belum tentu”.

“Mengapa belum tentu? Artinya aku masih bisa kalah juga?”.
sumber : www.kaskus.us

“La iyalah...masih tergantung seberapa sering kau berlatih. Bukan hanya berlatih membidik, namun juga berlatih mengontrol diri”.

“Kalau yang itu sih aku yakin bisalah melakukannya,jawabku sombong karena terlalu yakin bisa melakukannya dengan baik.

“Kurasa meskipun kau melakukan semua yang aku sarankan tadi dengan baik, Kau tak akan pernah jadi pemenang pertarungan-pertarungan seperti ini,” kata Cuam sambil mencibir, mulutnya monyong dan wajahnya nampak kecewa mendengar perkataanku tadi. Iapun segera berlalu dari hadapanku tanpa menghiraukan sedikitpun Aku yang sedang kebingungan melihat sikapnya.

“Oke teman, tunggu dulu. Jadi aku benar-benar tak akan menang? tanyaku penuh penasaran.

“Ya, kau tak akan pernah menang selama dalam pikiranmu masih ada kepicikan-kepicikan, sikap meremehkan dan menganggap enteng, kesombongan, dan ketidakmampuanmu akhirnya akan mengendalikan rasa senangmu,” jawab Cuam sambil membuka baju dan bersiap-siap untuk menceburkan diri ke pemandian Kik Canan yang sudah berada dihadapan matanya.

· kelebantui : sejenis pohon perdu (lihat kamus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar