“Nah itu dia maksudku Fath...lihatlah gagangnya berbahan
dasar plastik bekas potongan pipa tebal yang mulus karena kuamplas. Beda sekali
dengan gagang ketapelmu yang dari kayu kelebantui yang tidak sama ukuran sisi kanan dan kirinya,
gagangnyapun kasar tak pernah kau amplas dengan beling”.
“Karetnya rapi dan lentur karena aku ambil dari bekas
karet ban dalam sepeda motor kik Mahidin. Sengaja aku minta pada beliau karena
karet ban motor jauh lebih baik daripada karet ban sepeda,”
lanjutnya.
“Tempat batu
ketapelnya aku pakai bekas kulit sepatu bola cik Usa yang tak dia
pakai lagi. Lalu batunya untuk peluru sengaja aku siapkan lebih dulu. Aku pilih
batu yang ukurannya sesuai, bentuknya agak bulat, dan beratnya sesuai. Jadi pas
dilontarkan akan bagus lari arahnya,” lanjutnya lagi.
“Wah..hebat ini. Aku jadi tahu caranya. Artinya kalau
ketapelku sudah sebagus punyamu, maka aku pasti akan menang dalam setiap
pertandingan kan?”.
“Oh belum tentu”.
“Mengapa belum tentu? Artinya aku masih bisa kalah juga?”.
 |
sumber : www.kaskus.us |
“La iyalah...masih tergantung seberapa sering kau
berlatih. Bukan hanya berlatih membidik, namun juga berlatih mengontrol diri”.
“Kalau yang itu sih aku yakin bisalah melakukannya,” jawabku
sombong karena terlalu yakin bisa melakukannya dengan baik.
“Kurasa meskipun kau melakukan semua yang aku sarankan
tadi dengan baik, Kau tak akan pernah jadi pemenang pertarungan-pertarungan seperti
ini,” kata Cuam sambil mencibir, mulutnya monyong dan wajahnya
nampak kecewa mendengar perkataanku tadi. Iapun segera berlalu dari hadapanku
tanpa menghiraukan sedikitpun Aku yang sedang kebingungan melihat sikapnya.
“Oke teman, tunggu dulu. Jadi aku benar-benar tak akan
menang?” tanyaku penuh penasaran.
“Ya, kau tak akan pernah menang selama dalam pikiranmu
masih ada kepicikan-kepicikan, sikap meremehkan dan menganggap enteng,
kesombongan, dan ketidakmampuanmu akhirnya akan mengendalikan rasa senangmu,” jawab Cuam sambil
membuka baju dan bersiap-siap untuk menceburkan diri ke pemandian Kik Canan
yang sudah berada dihadapan matanya.
kelebantui : sejenis pohon perdu (lihat kamus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar