Sabtu, 04 Januari 2014

10 Tahun, 2760 Kelas, 13.830 Peserta

Putaran waktu sering berlalu tanpa kita sadari.  Ia akan memotong kita,  bila tak kita gunakan dengan sebaik-baiknya.  Ia ibarat pedang yang sangat tajam,  nyaris tak kita sadari,  kecuali bila telah terpotong karenanya. Kesia-siaan, penyesalan,  bahkan kadang tangis duka tak mampu dihentikan meski dengan sebentuk hadiah penuh kebanggaan. 

Bagi yang mengisinya dengan kebanggaan,  juga keikhlasan, dialah sang pemilik pedang penuh keberanian. Waktu digunakannya untuk berbuat,  untuk berarti, dan untuk mengisi. Meski pada awalnya tiada, kemudian menjadi ada,  dan berakhir dengan ketiadaan, namun cukuplah untuk membuat arti.  Walau hanya sebiji debu,  asal didasari keikhlasan untuk berbuat,  maka semua tetap memberi arti dalam hidup. 

*****
Tulisan di awal tahun ini ingin kuawali dengan kalimat persis seperti judul di atas "10 tahun,  2760 kelas,  13.830 peserta".
Seorang sahabat tadi bertanya apa maksudnya. Memang tidak kujawab saat itu, karena akan kujawab dengan tulisan ini.

Sepuluh tahun yang lalu,  kumulai sebuah profesi yang bagi banyak orang cenderung aneh dan tidak menjanjikan,  apalagi bagi sebagian besar sahabatku yang menjadi teman seperjalanan di dunia marketing.  Menjadi seorang Trainer,  jelas bukanlah profesi yang menjanjikan secara finansial, tidak seperti marketing yang selalu bergumul dengan gaji,  bonus,  insentif khusus,  dan banyak program berbau duit.  Jalan hingga ke banyak penjuru dunia,  bahkan hingga penjuru langit! 

Cukup kufahami pendapat mereka,  karena sepuluh tahun sebelumnya juga sudah kujalani manisnya dunia marketing.  Beberapa negara dan tempat wisata berbalut national meeting sudah dijalani.  Apalagi berbagai tempat indah di dalam negeri. Tidak dapat dipungkiri,  jelas sangat manis! 

Lantas mengapa akhirnya kupilih menjadi seorang Trainer?  
Sederhana jawabannya : hidup itu untuk berbagi, karena milik kita sesungguhnya adalah apa yang kita berikan pada orang lain.  Dengan kata lain,  sebanyak apapun yang kita miliki, semuanya belumlah menjadi milik kita yang hakiki.  Harta,  keluarga,  kebanggaan, dan jabatan segera akan punah.  Namun bila yang kita berikan ke orang lain adalah ilmu,  meski serba sangat sedikit, itulah milik kita sesungguhnya. 

Lalu ada seorang teman pula yang protes,  kalau pemberian dihitung berarti tidak ikhlas dong? Bukankah berbagi ilmu itu seperti sedekah, tangan kanan memberi maka tangan kiri tak perlu tahu?  

Diriku senyum lalu menjawab," Seorang guru bijak pernah menyarankanku untuk menghitung jumlah kelas training yang telah kulakukan selama ini,  baik technical skill maupun soft skill.  Tujuannya adalah untuk merangsang diri kita agar tidak berhenti sampai disini saja, sebab semuanya menjadi semacam milestone demi milestome, tonggak-tonggak sejarah kehidupan yang akan selalu menyemangati diri".

Kemudian sahabatku tadi kembali bertanya, "Apa saja yang kau dapatkan setelah sepuluh tahun menjadi Trainer?  Kulihat nyaris tak seberuntung saat sepuluh tahun dirimu di marketing".

"Sepuluh tahun di marketing,  kudapatkan kelimpahan harta. Sepuluh tahun di Training,  kudapatkan kelimpahan rasa".

Ia tersenyum,  namun bagiku seperti cibiran. 
"Silahkan dirimu mempersepsikan apa saja tentang keadaanku kawan. Ini kuanggap sebagai ujian keikhlasan.  Diriku memang butuh ujian itu, karena orang yang ikhlas itu bila dipuji ia tidak akan melambung,  dan bila dihantam tidak akan limbung," gumamku dalam hati saat melihatnya berlalu tanpa ragu. 

Hidup ini memang sebuah perjalanan.  Evolusi atau revolusi,  jelas sebuah pilihan yang harus kita tempuh.  Kitalah yang memilih ingin menjalaninya seperti apa,  ingin menjadi apa,  dan akan berbuat apa.  

Namun mengutip sebuah puisi terkenal yang mengatakan, "Sekali berarti,  sudah itu mati", maka kita sendirilah yang memutuskan ingin berarti seperti apa, dan mati dengan proses dan keadaan seperti apa.

Pada akhirnya, semua ingin berarti,  namun pasti akan mati.  Entah dengan meninggalkan jejak apa dalam kehidupan,  mungkin akan dikenang dalam satu masa saja,  atau malah tak pernah dianggap ada.  Kitalah yang memilih,  dan telah kupilih menjadi seorang Trainer. 

2 komentar:

  1. Alhamdulillah saya termasuk menjadi salah satu bagian kecil dari "10 Tahun 2760 Kelas 13830 Peserta" Sukses Slalu Dan Teruslah Bekarya Pak..

    BalasHapus
  2. Tks sobat, senang dlm sejarah kehidupan kita pernah menjejak kehidupan di bumi yang sama. Sukses selalu untukmu, , amien

    BalasHapus