Hari minggu yang lalu, diriku terhenyak saat berkumpul dengan beberapa Penulis muda di sebuah forum bertajuk “Workshop Kepenulisan” yang diselenggarakan oleh NBC Palembang, sebuah klub nulis buku. Keterhenyakan lebih karena begitu mudanya usia mereka, nyaris setengah usiaku. Usia muda yang sangat kreatif, punya banyak mimpi, juga banyak inspirasi dan motivasi yang sedang meletup-letup.
Empat orang dari mereka, tiga orang jelas wanita-wanita cantik dengan gaya metropolis. Memang
berusaha tampil minimalis, namun tetap belum mampu menutupi bahwa mereka adalah
wanita-wanita yang sangat luar biasa brilian. Orang keempat jelas lelaki hebat,
kacamatanya yang agak tebal lebih mencerminkan ia adalah lelaki yang banyak
membaca, minimal banyak menatap layar komputer atau sejenisnya. Beda kulihat
penampilan mereka berempat, namun dua kesamaan yang kemudian kutahu : mereka
semua adalah presenter di acara workshop ini, dan mereka semua telah menjadi
Penulis yang sesungguhnya karena telah memiliki buku yang dipublish.
Suzan Oktaria, sang presenter
pertama berbicara banyak tentang tips menulis non fiksi. Banyak yang ia
bicarakan, namun satu hal yang paling kuingat : cerita non fiksi banyak
memberi inspirasi untuk cerita fiksi. Bahkan pada banyak hal,
tinggal butuh letupan dan luapan emosi dan dramatisasi saja, maka semuanya
menjadi makin indah. Pantaslah ia setidaknya telah mempublish empat
buku, salah satu diantaranya berjudul “Belajar Lebih Bijak”. Ia
benar-benar telah mengajarkan bagaimana cara agar diriku lebih bijak belajar
menandai banyak pelajaran kehidupan di sekitarku.
Mizzsekar, ia presenter kedua.
Topik yang dibicarakannya tentang tips menulis fiksi. Outline cerita, bisa
menjadi dasar alur pengembangan skenario tulisan fiksi yang ingin kita buat.
Bahkan, sangat banyak delik dan skenario yang dapat kita ciptakan saat duduk di
sebuah mall atau rumah makan. Pertengkaran dan pembicaraan sepasang remaja
muda, jelas menjadi dialog yang dapat memperkaya cerita fiksi yang sedang
ditulis. Tipsnya : Catat setiap ide yang kita temukan, fahami ide
tersebut, dan kembangkan menjadi ide yang dapat ditulis. Sangat
pantaslah bila ia juga telah mempublish buku novel yang sangat menggoda
berjudul “Prewedding – the series” yang kurasa juga diinspirasikan
banyak perjalanan cinta di sekitarnya.
Presenter ketiga, Rachmi Zen, jelas sangat menarik. Hentakan di awal,
sungguh mengagetkanku. Hanya dua slide, namun jelas BEDA. Topik
yang dibicarakannya juga tentang BEDA (Be different, Empathy, confiDence, and enthusiAstic ). Sama bedanya dengan tampilannya yang bersepatu
boat! Ia juga telah mempublish bukunya yang berjudul ”Long Distance
Relation” sebuah novel yang kurasa diangkat dari banyak pengalaman pribadi
dan pengalaman banyak orang di sekitarnya. "Dengan membaca kita mengetahui dunia, dengan menulis dunia mengenal kita". Sungguh ucapannya yang sangat memotivasi banyak orang untuk terus dan terus menulis.
Orang keempat, Andhika Wijaya, jelas paling nyentrik. Ia seorang lelaki
yang menurutku jelas tak mampu menutupi kepintarannya. Pelajaran yang kuambil
dari seorang Habibie : orang pintar lebih cepat otaknya yang berbicara
dibandingkan mulutnya yang bersuara! Ia juga telah mempublish bukunya yang
berjudul ”Mendulang Dolar dengan Fi-Ver”. Salah satu tips sukses menjadi
penulis : Publish karya kita ke banyak media sosial. Belum lengkap
seorang Penulis bila belum memiliki facebook, twitter, dan blog. Jangan pernah
berhenti dan menyerah mempublishnya, apa yang kita tuliskan hari ini jelas
bukti nyata jejak kita hari ini!
Lantas mengapa yang kutuliskan ini termasuk pernak-pernik?
Sederhana jawabannya : Mereka semua berangkat dari titik awal yang sama yaitu Mimpi. Mimpi yang kemudian merangsang banyak inspirasi, dan akhirnya menguatkan banyak motivasi mereka untuk menulis dan menerbitkannya. Buku yang akan menjadi jejak sejarah bahwa mereka pernah hidup, pemikiran-pemikiran mereka akan selalu hidup selama buku-bukunya ada yang membaca dan mengulasnya!
Sederhana jawabannya : Mereka semua berangkat dari titik awal yang sama yaitu Mimpi. Mimpi yang kemudian merangsang banyak inspirasi, dan akhirnya menguatkan banyak motivasi mereka untuk menulis dan menerbitkannya. Buku yang akan menjadi jejak sejarah bahwa mereka pernah hidup, pemikiran-pemikiran mereka akan selalu hidup selama buku-bukunya ada yang membaca dan mengulasnya!
Kemudian apa kaitan mimpi dengan inspirasi dan motivasi?
Sebuah tulisan di Media Indonesia hari ini, Kamis 14 Juni 2012 halaman 27
menuliskan sebagai berikut :
![]() |
sumber: fraithzone.blogspot.com |
Mimpipun hingga kini masih tetap misteri, belum
ada satupun ilmu pengetahuan dan peralatan tercanggih mampu mengungkap apa itu
mimpi. Namun, sebagian pakar menganggap mimpi tidak lain buah permainan alam
bawah sadar manusia yang memadukan pergulatan pikiran dan perasaan dalam
kehidupan sehari-hari ketika manusia tertidur. Itu sebabnya sebagian orang
lebih senang menyebutkan mimpi sebagai bunga-bunga tidur.
Bagi sebagian orang, mimpi yang kemudian menjadi
kenyataan sungguh sebuah anugerah yang tak terkirakan. Mimpi yang mampu
membangkitkan inspirasi, yang mendorong orang terus berkreasi.
Mimpi mampu menciptakan emosi dan inspirasi, serta
membangkitkan gairah dan harapan. Maka, jangan sungkan bermimpi!”
Singkatnya, mereka berempat, diriku, anda semua, dan kita semua jelas
berhak dan boleh bermimpi apapun. Makin banyak mimpi yang kita ciptakan, makin
banyak inspirasi yang kita hamparkan. Motivasi kitapun akan makin meningkat, dan alhasil....banyak hal yang mampu
kita raih.
Mereka berempat telah menerbitkan buku, sangat sah mereka menyandang titel
sebagai Penulis. ”Syair Keranjang Pempang” yang kutulis hampir
dua tahun juga telah berhasil kuterbitkan menyusul mereka berempat. Buku yang
kemudian melengkapi mimpiku untuk menjadi seorang WTS (Writer – Trainer –
Speaker) !
Mengutip apa yang dikatakan Suzan Oktaria sebelum menutup sesi pertamanya :
”Kita sangat kreatif, tapi kita tidak cukup berani
untuk menulis. Sesungguhnya kita mampu merubah dunia dengan menulis. Menulis
dan abadilah!”
juaraaaa om!!!
BalasHapusentah kenapa ada desir darah yang mendidih ketika membaca tulisan ini. semacam kembali diingatkan untuk terus merangkai mimpi. inget loh mimpi, bukan khayalan.
sukses buat bukunya. salute..!!!
Selalu indah bila berbagi, selalu indah bila berinspirasi, selalu indah bila bermimpi, selanjutnya motivasi kita makin meluap mencipta mimpi....
HapusSatu kehormatan mendptkan koment spt ini, didihan dan desiran darah itu akan makin mengalir menjadi wujud mimpi kita semua @NBC Palembang, semoga!
Kutipan yg mendidihkan inspirasi :)
BalasHapusBanyak yang motivasinya tersengat saat membaca atau mendengar kutipan terakhir, termasuk diriku. Ayo Lia, kita terbitkan minimal satu buku lagi saat lauch quartal ke-3 tahun ini.
Hapus