Selasa, 08 Mei 2012

Negeri Keranjang Pempang

Banyak sesungguhnya yang ingin kukatakan, tapi rangkaian kata ini terasa berat untuk dirangkaikan. Mungkin karena diriku bukan orang Melayu Belitong Asli, jadi sering terkendala dengan hal ini.

Namun sesuai keinginanmu, jelas aku ingin bercerita tentang apa yang kurasakan dengan Syair Keranjang Pempang. Buku yang baru kau tuliskan, buku yang sebenarnya baru kupesan tadi pagi karena sempat bingung bagaimana cara memesannya.

Syukurlah, postinganmu semalam cukup banyak membantuku. Alhasil, dalam beberapa hari ke depan tinggal menunggu kiriman yang datang. Meski tak bertandatanganmu, namun aku cukup bangga sebab sudah menikmati sebuah perjalanan kehidupan dari seorang sahabat yang lama tak kujumpa.

Dua hari yang lalu, kukatakan pada anakku bahwa Ayahnya akan memberikan sebuah buku kehidupan, sebuah buku yang di dalamnya ada nama ayahmu. Sebuah buku sebagai bukti bahwa dulu ayah pernah tinggal di Belitung, dan menjadi sebuah inspirasi sebuah tulisan seorang sahabat yang tak pernah kuduga samasekali.

Memang pertemuanku denganmu sangat singkat, satu tahun saja. Wajahmupun sulit kuingat, syukurlah media sosial ternyata mampu mengembalikan ingatanku. Dirimu lelaki kecil yang mengayuh jalanan berpuluh kilometer itu, memakai jaket berlengan panjang berwarna coklat muda, dan pakai sepeda jengki. Dodi temanmu di jalan, satu kelas namun beda penampilan dan pemikiran. Arbanus teman sebangkumu, kutahu dirimu "terpaksa" duduk di depan, persis satu depa di hadapan meja guru. Bukan keinginanmu, namun karena dirimulah satu-satunya lelaki terkecil di kelas kita.

Kini, setelah lebih dari duapuluh lima tahun kita tak bertemu muka, rupanya mimpi itu jadi nyata. Apa yang pernah kukatakan pada anakku bahwa ayahnya pernah tinggal di Belitong, kini jadi bukti dengan adanya buku Syair Keranjang Pempang.

Jelas ada kebanggaan, terima kasih, juga harapan. Inilah hidup, satu demi satu rangkaian kehidupan itu makin terangkai. Ada rasa senang menjadi bagian dari sejarah di buku Syair Keranjang Pempang.

Selamat sahabatku, kini Belitong memiliki nama lain : Negeri Keranjang Pempang. Negeri yang siap bersyair seperti yang telah mulai kau tebarkan beberapa waktu ini.
Teruslah berkarya sahabat, kami selalu mendoakanmu.





Salam,

ADS

2 komentar:

  1. terus menulis , kreatifitas mengalir dan moga rejeki membanjir... salam

    BalasHapus