Akhir sebuah perjuangan sesungguhnya adalah awal dari perjuangan selanjutnya. Peralihan demi peralihan, tuturan demi tuturan, hamparan demi hamparan, jelas sebuah siklus kehidupan yang tak akan pernah berakhir hingga akhir hayat hidup kita.
Sangat kuingat, pertengahan tahun duaribu sembilan, goresan ini mulai ditasbihkan, tuturan yang tanpa kusadari telah mampu merubah banyak hidup dan pemikiranku. Rasa demi rasa, bahkan seringkali bila kutuliskan sebuah cerita pada akhirnya terhenti di tengah jalan hanya sekedar ingin meneteskan airmata mengingat sangat luar biasanya mereka yang kuceritakan pernah hadir dalam gurat yang jelas. Mereka jelas pembuat sejarah, dan tentu saja sejarah hidup mereka tak akan lekang selama Syair Keranjang Pempang masih hadir dan masih ada yang membacanya.
Kik Banong, kik Deraup, kik Derahip, kik Sumang, kik Syamsu, kik Kambut, kik Canan, cik Muhie, kik Lepok, kik Hasyim, cik Denan, bang Juli, bang Mingguk, cik Usa, bang Mili dan tentu saja Bapakku; mereka semua orang yang sangat luar biasa di kampungku. Lalu pak Lulet, bu Minah, pak Syafei, dan bu Carol; mereka semua guru kehidupan yang selalu mengajarkan indahnya hidup bila selalu berbagi.
Mereka semua kini telah tiada. Jasadnya sudah menyatu dengan tanah, namun tuturannya telah hadir meski hanya dalam sekilas kalimat penuh hikmah. Untuk merekalah salah satu tujuan buku ini ditulis, agar kita semua mendoakan mereka supaya mendapatkan kemudahan dan kelapangan di alam barzkah dan akhirat kelak.
Sempat membayangkan tuturan mereka itu hanya dapat kunikmati sendiri, namun tiba-tiba timbul kekuatan diri untuk mempublikasikannya menjadi sebuah buku yang dapat dinikmati siapapun. Alhasil, pelan namun pasti, sang kreator cover - layout kutemukan dalam perjalanan kehidupan ini. Ia membantu mewujudkan tuturan ini.
Seperti sebuah mimpi, kini wujud itu telah ada. Sabtu sore di bulan mei, tepatnya lima mei pukul enambelas tigapuluh tiga menit, Syair Keranjang Pempang telah mewujudkan diri di nulisbuku.com. Ia kini telah siap dipesan dan dinikmati oleh banyak orang di negeri ini.
Selanjutnya, rencana Tuhan yang selalu paling luar biasa. Ia tahu apa yang ada dalam hati dan pikiran kita, meski tersembunyi sekalipun.
Sebuah sujud syukur kulakukan,"Ya Allah, bila Syair Keranjang Pempang akan membawa banyak kebaikan untuk negeriku, mudahkanlah perjalanannya menebarkan kearifan. Jadikanlah mereka yang membacanya mendapatkan manfaat kebaikan, mendoakan mereka yang telah kututurkan agar selalu mendapatkan kemudahan di alam barzakh dan akhirat, dan jadikanlah kami selalu menjadi orang yang bersyukur atas semua nikmat yang telah Kau berikan. Jalan-jalan kebaikan yang kami harapkan, mohon segera Engkau tampakkkan ya Allah. Mudahkanlah langkah, pikiran dan hati kami dalam memaknai semua yang terhampar di muka bumi ini. Hanya kepadaMu kami memohon ampunan dan pertolongan, sesungguhnya tiada kekuatan dan daya upaya kami kecuali hanya dengan pertolonganMu, amien...."
Sedikit mengutip bait doa dari BC BBM temen :
BalasHapus"Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezeki-Mu hari ini. Aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu".
Insya Allah #syairkeranjangpempang akan menjadi cerita inspiratif buat Nasiona. Amin
@Dear Elang: amien YRA.... Manusia berusaha namun Tuhan yang Maha Menentukan. Bagiku, hadirnya buku ini dan dapat dinikmati banyak orang lain sudah satu bonus yang tak terkirakan.
HapusMenulis bagiku tetaplah sebuah panggilan untuk meninggalkan jejak kehidupan bagi orang-orang terdekatku (baca anak-anak, istri, dan para saudara). Selebihnya adalah bonus dari Sang Maha Pemberi Rezeki, Dialah sebaik-baik Penyair.
Tuturan yg begitu sarat ilmu...sebagai penyemangat dalam menjalani fitrah sebagai manusia...carilah ilmu sampai ke negeri china..dan tak berhenti belajar mulai dari dalam buaian sampai akhir hayat....ilmu dan pelajaran itu ternyata ada desekeliling kita,di alam semesta,tak terkecali dari orang2 yang kita jumpai...dan buku ini menjadi salah satu jendela dari sekian banyak cara untuk membuka cakrawala ilmu...ilmu pelajaran kehidupan..sekecil apapun jejak yang ditorehkan dan jika itu menjadi manfaat bagi orang lain maka Insya Allah akan menjadi bekal ibadah kita...dengan rasa syukur yang tak pernah lepas dan terus berbagi dengan ikhlas,disitu ada kebahagiaan...tak lupa doa kupanjatkan buat beliau2...semoga mendapat kemudahan dialam barzah dan akhirat...aamiin...
BalasHapusFitri: Suatu ketika seorang sahabat pernah berkata padaku,"Kawan, hidup kita hari ini akan sama dengan duapuluh tahun mendatang kecuali kau lakukan dua perbedaan : Orang di sekitarmu dan Apa yang kau baca".
HapusPuluhan tahun lalu diriku sempat berkumpul dengan sebagian dari tokoh dalam buku ini yang kini telah tiada, dan garis Tuhan mengatakan bahwa ada beberapa tuturan mereka yg banyak merubah cara pandangku, Ucapan teman ternyata telah menemukan wujudnya
.... Menulislah, maka akan kau ciptakan duniamu, sekarang aku merasa menulis sudah sebagai sebuah panggilan kehidupan. Semoga!
Tks atas semua komentnya.